Strategi Mengubah Tesis/Disertasi ke Buku
Bagi
mahasiswa S1, S2 atau bahkan S3, tentunya Anda semua mempunyai tugas akhir
atau final project untuk S1 misalnya.
Tugas tersebut setelah disusun menjadi sebuah skripsi atau tesis dapat
dikonversi menjadi sebuah buku yang menarik, bernilai akademis dan juga dapat
bernilai ekonomi tinggi dalam apa jua tujuan yang ingin dicapai.
Antara tujuan
mengapa tesis atau disertasi perlu dikonversi ke buku adalah untuk menambah kum
kenaikan pangkat atau jabatan fungsional bagi akademisi yang bergelar dosen,
ingin mendapatkan nilai jual di pasaran dari karya yang dihasilkan, atau
sekedar menambah kepuasan pribadi dimana hasil karya terbaik dapat
didokumentasikan dengan kredibel. Nah, persoalannya, bagaimana mengubah
tesis atau disertasi tersebut ke sebuah buku bernilai tinggi?
GPS Meteorology: Concept & Applications |
Sebelum
mengkonversi karya ilmiah ke sebuah buku, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan yaitu skripsi, tesis atau disertasi tidak bisa langsung mentah-mentah
diubah menjadi buku. Pertama, sekiranya skripsi, tesis atau disertasi telah
tersedia (repisitory) secara digital (online) atau dapat diakses melalui Google atau search
engine lainnya, maka penyusunan dan penulisannya harus dimulai dari awal lagi.
Jika tidak, Anda akan dicap sebagai menjiplak karya sendiri (self-flagiator). Dalam konteks
plagiarisme ini, ada beberapa jenis plagiarisme yang dapat dituduhkan kepada Anda
antara lain parafrasa
(mengubah kalimat dari tulisan asli), kata
kunci (mengambil kata kunci dari naskah asli), dan struktur gagasan (mencontek gagasan orang lain). Sikap atau mental plagiarisme
ini harus dihindari jika Anda ingin eksis di dunia publikasi dalam jangka panjang.
Perlu diketahui juga
bahwa mengapa karya ilmiah tidak dapat langsung disadur ke dalam sebuah buku.
Buku berorientasi pada aspek pasar (market),
dimana pembacanya adalah orang awam. Karya ilmiah Anda yang Anda anggap hebat pun belum tentu langsung
layak jual dan oleh karenanya perlu diramu, diracik dan bijaksana dalam
menggunakan hal-hal teknis dalam penyajian. Adalah pengalaman penulis sendiri
bahwa beberapa judul buku beserta ringkasan eksekutif yang diusulkan ke redaksi
penerbit buku adalah tidak diterima oleh penerbit Indonesia karena isinya terlalu teknis dan kemungkinan tidak
laku di pasaran. Kemampuan membangun argumentasi, deskripsi yang lebih alami,
dan diakhiri dengan kesimpulan merupakan langkah taktis dalam menyusun sebuah
buku. Jadi harus dilihat lagi apakah kita hendak menulis buku populer, buku
saintifik (hasil riset), buku referensi (akademis), buku fiksi, atau buku resep
masakan.
Singkat
cerita, tulisan ini tidak akan membahas karya ilmiah yang berupa prosiding atau
jurnal untuk dikonversi ke dalam sebuah buku. Pembahasannya akan disajikan dalam
ruang tersendiri. Oleh karenanya, berikut ini adalah strategi atau panduan umum yang dapat dipakai dimana skripsi, tesis atau disertasi dapat diubah ke
sebuah buku.
1. Skripsi, tesis atau disertasi mungkin
hanya merangkumi 5-7 bab, sedangkan buku bisa mencapai 25 bab atau lebih. Oleh
karena itu, karya ilmiah Anda yang 7 bab ini dapat Anda kembangkan menjadi 10 hingga
15 bab. Sebuah buku saintifik juga minimal dengan 100 halaman. Sajikan bab per
bab yang ringkas (5 - 10 halaman per bab) dengan mengupas satu permasalahan
saja. Pastikan Anda dapat menghubungkan bab demi bab secara
halus; koheren, memiliki kecepatan dan berkesinambungan.
2. Susunan materi dalam sebuah buku
sudah tidak ada lagi judul bab yang langsung berkaitan dengan tinjauan pustaka,
metodologi, analisis dan diskusi, kesimpulan dan saran. Setiap judul bab harusnya
memiliki tema kecil, analisa dan pembahasan beserta argumentasinya. Keseluruhan
tema kecil ini akan menjadi tema besar seperti yang telah dirancang.
3. Pangkas atau edit bagian-bagian
tesis atau disertasi yang tidak diperlukan dalam buku, lalu poleslah dengan
bahasa yang mudah difahami. Tidak semua yang ditulis dalam tesis atau disertasi
dimasukkan ke dalam buku. Adalah lebih baik jika sesuatu yang panjang dan sukar
difahami disajikan dalam bentuk grafik atau tabel. Kita tahu bahwa satu gambar
dapat membawa sejuta makna daripada tulisan yang panjang dan bertele-tele, dan ini
membuat buku Anda menjadi tidak menarik.
4. Kurangi tinjauan pustaka dalam
penulisan sebuah buku termasuk kutipan-kutipan langsung. Adalah lebih baik jika
kutipan itu diparafrasa dan ini menjadi lebih mudah dimengerti. Tinjauan
pustaka yang panjang (misalnya 30-50 halaman) akan membosankan pembaca. Justru
pembaca sebenarnya lebih tertarik jika penelitian Anda dapat memberikan sebuah
warna baru dan memancing pertanyaan.
5. Data atau hasil analisa yang
disajikan dalam bentuk grafik atau tabel juga tidak bisa langsung di-copy paste ke dalam salah satu bab dalam
buku. Data yang sama dalam skripsi, tesis atau disertasi bisa saja digunakan
dalam buku yang direncanakan, tetapi penyajian data harus dirombak. Jika dalam
tesis berbentuk grafik linear, maka dalam buku bisa diubah menjadi grafik
batang (bar) atau disajikan dalam tabel. Alangkah baiknya juga sekiranya ada
data baru yang ditambahkan dan ini semakin menguatkan argumen dan buku menjadi
lebih berkualitas dan bernilai tinggi. Data-data pendukung analisis dapat saja disajikan dalam lampiran.
6. Pada akhirnya buku yang Anda bakal
terbitkan, seyogyanya mampu menata ulang bahan-bahan yang ada, mempertajam
analisa dengan mencari data baru dan memaparkan kesimpulan baru.
7. Catatan kaki dan referensi biasanya
yang relevan dengan apa yang Anda tulis. Pastikan referensi adalah referensi
terkini atau paling tidak 5 tahun terakhir untuk menghindari bahwa masalah yang
Anda bahas tidak kadaluarsa. Catatan kaki dalam sebuah buku biasanya tidak
diperlukan.
8. Salah satu faktor buku Anda layak
dibaca dan laku adalah cara penyajian dan penulisan (gaya penulisan). Jadi
hindari penggunaan kata yang sama berulang-ulang, bahasa yang tidak jelas
(ambigu), banyak menggunakan jargon (atau istilah-istilah) yang bisa
ditafsirkan lain, atau memberi penjelasan yang terlalu rinci dan terlalu teknis.
Bagian-bagian
yang perlu Ada dalam Sebuah Buku
1. Prakata atau Kata Pengantar. Dalam
Prakata ini, isinya berkisar latar belakang mengapa buku ini ditulis, manfaat
kepada dunia ilmu dan menjelaskan struktur penyajian. Judul buku dan penulisnya
tentu Anda sediakan sendiri, sedangkan cover buku biasanya disediakan oleh
penerbit. Kemudian Anda juga harus menyediakan daftar isi. Untuk lebih mudahnya, Anda
bisa melihat dua contoh buku yang telah diterbitkan oleh penulis melalui link
ini.
2. Setelah daftar isi, Anda menyiapkan daftar
gambar dan daftar tabel. Kemudian Anda memulai dengan bab pertama berupa
pengenalan, lalu disusuli dengan bab tinjauan pustaka yang judulnya langsung
menyentuh topik yang dibahas. Tinjauan pustaka ini bisa disajikan dalam beberapa
bab asalkan ditulis tidak monoton, dan Anda harus mampu membuat penilaian atau menginterpretasi sambil membandingkan dengan konsep atau penemuan lain sebelumnya.
3. Bab selanjutnya berupa metodologi
yang juga Anda dapat sajikan dalam beberapa bab. Bab ini sudah mulai
menunjukkan keaslian penelitian Anda. Jika Anda mempunyai 3 metode atau pendekatan
dalam riset yang Anda lakukan, maka bisa saja disajikan dalam 3 bab atau lebih.
4. Keaslian penelitian Anda selanjutnya
ditunjukkan melalui analisis dan pembahasan mumpuni yang bisa dijadikan dalam beberapa
bab tersendiri. Bisa saja Anda menyajikan hasil olahan data di sini, atau
pemodelan beserta algoritmanya, atau pengembangan aplikasi baru berupa produk (prototype) atau sistem.
5. Bab paling akhir sebenarnya adalah
kesimpulan secara keseluruhan, tetapi Anda tidak secara eksplisit menyatakan dengan
judul bab “kesimpulan”. Kesimpulan dari setiap bab (atau berupa rangkuman) juga harus dapat dinyatakan yang
letaknya di akhir setiap bab bersangkutan.
6. Selanjutnya adalah indeks. Untuk
penyerahan buku ke penerbit, indeks tidak perlu disertakan, tetapi dapat
dipersiapkan jika buku Anda diterima atau siap diproduksi.
Demikialah
sekilas strategi penulisan buku saintifik berdasarkan kepada karya ilmiah yang
dihasilkan berupa skripsi, tesis atau disertasi. Perlu dicatat bahwa tesis atau
disertasi mempunyai peluang yang tinggi untuk dipublikasikan menjadi bentuk
sebuah buku. Ini disebabkan kedua hasil karya ilmiah ini mempunyai domain analisis
yang tinggi, kompleks, orisinil dan berupaya menemukan terobosan atau sesuatu yang baru. Satu hal
terpenting lainnya supaya buku Anda diterima oleh penerbit adalah ide Anda harus
mempunyai pangsa pasar yang sama dengan penerbit. Jika buku Anda berbicara
masalah sekuriti komputer dan Anda mengirimkan naskahnya ke penerbit yang
pangsa pasarnya ke masalah politik dan ekonomi, tentu akan salah alamat. Jadi
hal-hal teknis seperti ini harus Anda pertimbangkan dengan cerdas. Apa pun produk yang Anda
hasilkan seperti karya ilmiah ini, sebenarnya tidak terlepas dari unsur promosi. Dengan kata
lain, Anda sebagai mahasiswa atau dosen harus mempromosikan apa jua produk yang Anda telah hasilkan kepada publik.
Joz
ReplyDeleteBisa minta nmr kontaknya mas?
DeleteBila tesisnya kunatitatif, pembahasannya adalah seputar data dan hasil olah data dr aplikasi statistik, apakah bisa dipahami oleh masyarakat umum?
ReplyDeleteterima kasih pencerahannya.
ReplyDeleteTop 25 casinos in New Jersey - MapyRO
ReplyDeleteFind 포항 출장샵 the 안동 출장마사지 best 10 casinos in New Jersey with info on reviews, photos & prices. Play 익산 출장마사지 a variety of table games like 군산 출장안마 blackjack, 경상남도 출장샵 craps, roulette, and more.